Selasa, 12 April 2011

Peluang Ekspor

Dampak krisis keuangan global telah merambah ke Indonesia. Yang perlu mendapatkan perhatian adalah kemungkinan membanjirnya berbagai produk luar negeri yang diakibatkan tidak terserapnya produk tersebut di pasar-pasar negara-negara maju seperti Eropa, Jepang dan Amerika. Menurunnya pasar ekspor dan membanjirnya produk luar tersebut apabila tidak diantisipasi dengan baik akan berimbas pada terganggunya industri nasional kita. Perlunya berinovasi tidak lepas dari kondisi komoditas ekspor kita yang masih didominasi produk-produk bahan baku atau barang setengah jadi. Padahal, jika produk tersebut diolah, selain bisa meningkatkan nilai tambah, juga akan membangkitkan industri nasional yang mampu menyerap tenaga kerja baru. Inovasi perlu dukungan aktivitas riset dan pengembangan yang sejalan dengan kebutuhan industri. Industri kreatif telah menjadi salah satu industri unggulan yang berpeluang untuk pasar ekspor dan pasar domestik tentunya. Pemerintah melalui Departemen Perdagangan saat ini telah menyusun Road Map Industri Kreatif Nasional. Dengan tersedianya berbagai informasi hasil inovasi yang memiliki potensi pasar luar negeri tersebut, langkah ke depan yang diperlukan adalah mendorong kolaborasi antara lembaga litbang dengan industri dalam pengembangan riset bersama. Kemitraan bisa dalam bentuk pemanfaatan hasil-hasil inovasi oleh industri atau dalam bentuk kontrak riset dengan judul dan topik riset yang berasal dari industri.


Untuk merealisasikan upaya tersebut, dukungan pemerintah masih sangat diperlukan. Pertama pemberian insentif bagi aplikasi hasil inovasi di industri yang masih memerlukan penyesuaian-penyesuaian di lapangan; kemudahan bagi industri untuk akses informasi kompetensi para peneliti, perekayasa dan akses peralatan yang ada di lembaga litbang untuk kegiatan riset bersama. Tidak kalah pentingnya adalah aspek legal berupa perlindungan kekayaan intelektual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar