Selasa, 29 November 2011

Animo Masyarakat Akan Sepakbola Indonesia

Sebagaimana kita tahu, Tim Nasional Indonesia U-23 (Garuda Muda) baru saja menyelesaikan tugasnya pada ajang SeaGames beberapa waktu lalu. Walau  yang di dapat adalah Medali Perak (Juara 2) setelah tumbang dari Tim Nasional Malaysia, hasil ini tidak serta  merta menyurutkan semangat dan antusias para pendukung Tim Garuda untuk demikian saja pergi melupakan kerasnya semangat perjuangan para punggawa merah putih. Pelajaran yang bisa kita ambil disini banyak sekali, yang terpenting adalah dukungan dari semua masyarakat Indonesia yang tidak pernah padam untuk terus mendukung event yang diselenggarakan berikutnya. Sebagaimana kita tahu kemajuan Indonesia di pentas sepakbola mengalami peningkatan rating di kancah dunia, yang mana pada saat Tim Garuda senior Akhir tahun 2010 lalu juga membantu memberikan suntikan semangat para pendukung Indonesia dengan menaikkan sampai 7 tingkat versi FIFA, walau akhirnya di partai finalpun Tim Nasional Indonesia senior dipaksa menyerah oleh Malaysia. Banyak yang harus digali dan banyak yang harus diperhatikan demi mencapai cita-cita bangsa yang tinggi ini. SEMANGAT TERUS GARUDA, KAMI TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI MENDUKUNG KALIAN. INDONESIA PASTI BISA!

Rabu, 02 November 2011

Bahaya yang mengancam kota-kota besar.

Kota Jakarta adalah kota yang setiap tahunnya pasti memiliki daerah yang rawan terhadap bencana alam, contohnya ada banjir 5 tahunan yang masih sering menyerang warga ibu kota ini.
Tidak kalah pentingnya untuk di perhatikan adalah semakin berkurangnya volume tanah atau penurunan tanah setiap tahunnya. Kalian pasti sudah bisa mengira-ngira apa yang akan terjadi kelak jika hal seperti ini hanya di tanggapi sebelah mata.

Permukaan sebagian wilayah ibu kota sedang turun dengan kecepatan hingga 18 cm/tahun di beberapa kawasan tertentu. Kecepatan ini makin tinggi, dan wilayah yang mengalami penurunan makin luas.

Ini hasil studi konsultan Deltares yang dipaparkan di kantor Rujak Center for Urban Studies pada 16 September 2011.

Buktinya bisa dilihat di Jakarta Utara. Banyak jembatan yang kini menyentuh air, bukan karena permukaan air yang naik melainkan jembatan yang turun. Juga ada pintu air yang tidak lagi bisa dibuka, karena telah turun sedemikian sehingga permukaan laut lebih tinggi daripada permukaan air saluran di sisi lainnya.

Sebagian Kampung Luar Batang di sebelah barat Pelabuhan Sunda Kelapa telah dipagari tembok setinggi 3 meter karena permukaan air laut telah berada 1 hingga 1.5 meter di atas permukaan tanah. Kedengarannya seperti fiksi ilmiah, tapi nyata. Semoga tidak menakutkan.

Memang air permukaan air laut naik juga karena pemanasan bumi. Tetapi lajunya tidak seberapa dibandingkan dengan penurunan tanah itu.

Penyebab utama penurunan permukaan adalah penyedotan air tanah. Karena tanah Jakarta bersifat lempung, maka ketika airnya disedot, ia akan mengkerut. Bahkan bila penyedotan berhasil disetop sekarang, perlu ratusan tahun untuk mengembalikan air tanah.

Untuk menghentikan penyedotan air tanah, dibutuhkan waktu 2-3 tahun bila ada peraturan yang ketat dan berlaku tanpa pandang bulu. Namun, kapasitas air pipa harus ditambah hingga 60 persen guna memenuhi kebutuhan seluruh penduduk.



Menurut Anda, mana yang sebaiknya dilaksanakan oleh Pemerintah kita?

Sumber:
1. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=11267665

Resensi Film (The Green Hornet)

Berlebihan untuk mengharapkan inspirasi dari film The Green Hornet ini. Tak ada apapun di sini kecuali strategi dan konsep pemasaran serta merchandising yang bagus. Tak ada ide-ide segar yang muncul. Skenarionya ditulis Seth Rogen dan Evan Goldberg berdasarkan acara radio zaman dulu. Walaupun kita merasa mereka sudah berusaha keras, hasilnya adalah cerita yang berantakan, lemah secara konsep, dan tidak ada interest yang mengakar walaupun banyak dialog yang menyegarkan.

Sutradara Michel Gondry seharusnya tahu bahwa dia tidak bisa membuat film bagus dengan materi cerita yang kurang bagus. Tak banyak yang bisa dia lakukan kecuali mengusahakan yang terbaik dengan materi pas-pasan dengan cara mengoptimalkan
visual. Tetapi tidak banyak yang bisa dia lakukan dengan ceritanya dan juga karakter-karakter yang justru menjadi halangan baginya.

Rogen juga bermain sebagai Britt, playboy manja yang mewarisi sebuah surat kabar dan kerajaan media ketika ayahnya (Tom Wilkinson) meninggal. Britt melewatkan masa berkabung bersama temannya Kato (Jay Chou), mantan mekanik sang ayah, dan mereka lantas menyelamatkan sepasang sejoli dari genk jalanan. Inilah saat Britt mendapat ide untuk menjadi superhero - melakukan hal baik sambil melestarikan image penjahat - image yang dipromosikannya di korannya.

Sementara, penjahat sesungguhnya adalah seorang mafia Eropa Timur yang menguasai semua aktivitas ilegal di kota itu. Mafia ini dimainkan oleh Christoph Waltz yang di film ini diperkenalkan dalam sebuah scene yang sangat memuaskan. Waltz muncul di klub malam untuk berbicara dengan pemiliknya, yang telah menciptakan bisnis kristal meth tanpa memberikan sang mafia bagiannya. Sekarang, dia menagih bagiannya dan ternyata ditertawakan oleh sang pemilik klub.

Permasalahan film ini adalah komitmen Rogen dan Goldber untuk menampilkan gagasan bahwa Britt adalah seorang idiot yang komikal. Ini menjadi batasan bagi karakter dan film secara keseluruhan. Karakter Britt hanya ditampilkan sebagai pewaris harta yang dungu, bisa dibilang sebuah parodi dari pewaris kekayaan maha dahsyat. Saat tiba saatnya kekerasan, tidak ada yang peduli dengan sosoknya - selain dungu - juga manja.




Sutradara : Michel Gondry
Skenario : Seth Rogen, Evan Goldberg
Pemain : Seth Rogen, Jay Chou, Christoph Waltz

Kelebihan dari film ini adalah, cerita yang tidak flat, sangat menghibur dan imajinatif. Karena di dalam film ini terdapat suatu tokoh yang memang dibuat sekonyol mungkin untuk mendapatkan perhatian dari penontonnya. Film ini bisa menjadi terobosan untuk anda yang mau nonton film action comedy.

Kekurangan dari film menurut saya adalah sedikit bertele-tele dalam mencapai akhir dari film tersebut, hal ini saya sampaikan tidak untuk mengurangi kesan baik film tersebut.


Referensi :
1. http://www.resensifilmbagus.blogspot.com/2011/02/green-hornet-pahlawan-yang-manja.html#more
2. http://www.sfgate.com/cgi-bin/article.cgi?f=/c/a/2011/01/14/MVUT1H8ELI.DTL